Keadaan di luar angkasa yang sangat gelap dan sunyi ternyata telah terbukti secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan, dan menariknya hal ini sudah ada dalam surat Alquran.
Merangkum dari buku karya Dr Nadiah Thayyarah yang berjudul Buku Pintar Sains dalam Alquran, dijelaskan bahwa Allah membuktikan kondisi luar angkasa ini dalam firmannya :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Artinya “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang. Namun, orang-orang kafir masih menyekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu.” (QS Al An’am: 1)
أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا
Artinya: “Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Dia telah meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita). Dan menjadikan siangnya (terang benderang).” (QS An-Nazi’at: 27–29)
Di dalam ayat-ayat ini mengisyaratkan bahwa keadaan langit sangat gelap gulita. Sebagian besar para ulama terdahulu, seperti Ibnu Katsir dan Ath Thabari, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan zhulumat (gelap) dan nur (terang) dalam ayat di tersebut atas adalah malam dan siang.
Beberapa ahli astronomi dan kemukjizatan Alquran menyebutkan keadaan bahwa gelap dalam ayat-ayat tersebut di atas adalah kegelapan alam semesta yang baru-baru ini diketemukan.
Para ahli berpendapat dan menegaskan adanya kemukjizatan Alquran di dalam ilmu astronomi dan adanya keadaan kegelapan lainnya. Berikut penjelasan tentang kegelapan itu di antaranya:
1.Keadaan gelap di awal semesta yaitu kondisi setelah terjadinva ledakan besar (big bang) sampai awal proses peleburan inti atom, yang terjadi selama kurun waktu kira-kira 30 juta tahun. Pada masa ini memiliki ciri kondisi kegelapan yang sangat kelam.
2.Kondisi gelap lokal di bagian belahan tertentu alam semesta, yaitu keadaan pada masa setelah dimulainya proses meleburnya inti atom sampai masa kita saat ini. Pada saat inilah gugusan bintang-bintang tercipta dan mulai mengeluarkan sinarnya ke luar angkasa. Sinar ini terdiri dari susunan sinar inframerah, sinar gamma, gelombang elektromagnet,sinar X, spektrum-spektrum cahaya yang terlihat dansinar ultraviolet.
Seorang ahli bidang astronomi mendatangi salah satu pusat peluncuran pesawat antariksa di salah satu negara maju. Dimana diketahui bahwa pesawat antariksa ini selalu memberikan kontak terus-menerus dengan pusat kendali peluncuran.
Saat itu, baru saja peluncuran pesawat antariksa, tiba-tiba ada notifikasi masuk ke kotak surat pusat kendali peluncuran dari pesawat yang baru diluncurkan itu.
Para awak pesawat mengatakan, “Sungguh, kami semua menjadi buta, tidak dapat melihat apa-apa.” Padahal, pesawat itu diluncurkan di tengah terangnya sinar matahari. Beberapa saat setelah melewati atmosfer bumi, pesawat itu berada di wilayah yang hampa udara dan cuaca keadaan menjadi sangat gelap pekat. Para astronot langsung berteriak, “Sungguh, kami semua jadi buta, tidak dapat melihat apa-apa. Apa yang sesunggunya terjadi?”
Kondisi ini terjadi karena sinar matahari jika sampai di atmosfer maka akan terurai dan berpencar di antara partikel debu dan udara. Kejadian ini oleh para pakar fisika disebut dengan penguraian cahaya, kemudian cahaya matahari dipantulkan oleh partikel-partikel udara dan debu sehingga nampak bercahaya.
Kondisi inilah yang terjadi dialam semesta kenapa ada kondisi dimana ada sinar matahari diwilayah lain tidak terkena cahaya,ini disebabkan karena tidak terurainya sinar matahari.
Pada saat pesawat antariksa sudah keluar dari atmosfer, maka tidak ada penguraian cahaya di luar sana sehingga keadaan antariksa menjadi sangat gelap dan tak ada sesuatu pun yang dapat terlihat di sana.
Fakta kejadian kondisi luar angkasa di atas baru diketahui beberapa tahun yang lalu. Saat para ilmuwan dan astronom telah mengenal atmosfer dan menaklukkannya, mengabaikan adanya penguraian cahaya, dan menjelajah di kegelapan yang sangat kelam.